IMPLEMENTASI POSTMODERN DALAM MULTIKULTURAL

Definisi
-          Multikultural
Adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pandangnan seseorang tentang berbagai kehidupan di bumi, atau kebijakan yang menekankan penerimaan keagamaan, budaya, dan berbagai budaya nilai-nilai (multikultural) masyarakat, sistem, budaya, adat istiadat, dan politik yang mereka pegang.

Menurut J. S Furnival Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih komunitas (kelompok) yang secara kultural dan ekonomi terfragmentasi dan memiliki struktur kelembagaan yang berbeda satu sama lain.

Menurut nasikun sebuah masyarakat plural adalah masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih tatanan sosial, masyarakat, atau kelompok yang secara kultural, ekonomi, dan politik dipisahkan (diisolasi), dan memiliki struktur kelembagaan dan berbeda satu sama lain.

Menurut Clifford Geertz sebuah masyarakat plural adalah masyarakat yang terbagi menjadi beberapa subsistem embrio itu sendiri dan terkai dalam ikatan primordial.

Menurut KBBI Multikulturalisme adalah gejala pada seseorang atau suatu masyarakat yang ditandai oleh kebiasaan menggunakan lebih dari suatu kebudayaan

Secara etimologis multikulturalisme terdiri dari 3 kata yaitu: Multi (banyak), Kultur (Budaya), Isme (paham), yang berarti multikulturalisme adalah aliran atau paham tentang banyak budaya yang berarti mengarah pada keberagaman budaya (H.A.R Tilaar, 2004:82) multikulturalisme mengandung pengertian yang sangat kompleks yaitu “multi” yang berarti plural “kulturalisme” berisi pengertian kultur atau budaya. Istilah plural mengandung arti yang berjenis jenis, karena pluralism bukan sekedar pengakuan akan adanya hal-hal yang berjenis-jenis tetapi pengakuan-pengakuan itu juga mempunyai implikasi-implikasi politis, sosial, ekonomi.lebih lanjut istilah multikulturalisme yang berarti institusionalisasi dari keanekaragaman kebudayaan yang dimiliki oleh kelompok-kelompok etnis didalam suatu nation-state melalui bidang-bidang atau sitem hukum, pendidikan, kebijakan pemerintah dalam kesehatan dan perumahan, bahasa, praktik-praktik keagamaan dan bidang lainnya.

Sementara itu menurut parekh dalam farida hanum dan setya raharja (2011: 115) mengemukakan pengertian multikulturalisme meliputi tiga hal. Pertama, multikulturalisme berkenaan dengan budaya, kedua, merujuk pada keberagaman yang ada, ketiga, berkenaan dengan tindakan spesifik pada respon terhadap keragaman tersebut.akhiran “isme” menunjukkan suatu doktrin normatif yang diharapkan bekerja pada setiap orang dengan konteks masyarakat dengan budaya. Sedangkan Musa Asy’arie dalam choirul mahfud (2008: 103) berpendapat bahwa multikulturalisme adalah kearifan untuk melihat keanekaragaman budaya sebagai realitas fundamental dalam kehidupan bermasyarakat. Kearifan itu segera muncul, jika seseorang membuka diri untuk menjalani kehidupan bersama dengan melihat realitas plural sebagai kemestian  hidup yang kodrati, baik dalam kehidupan diri sendiri yang multidimensional maupun dalam kehidupan masyarakat yang kompleks dan karena nya muncul kesadaran bahwa keberagaman dalam realitas dinamik kehidupan adalah suatu keniscayaan yang tidak bisa ditolak, diingkari, apalagi dimusnahkan.

Multikultural di Indonesia
Masyarakat indonesia adalah masyarakat dengan tingkat keanekaragaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman yang dikenal sebagai masyarakat multikultural. Ketika kita mengenal msyarakat sebagai sekelompok orang yang telah hidup cukup lama dan bekerja sama sehingga mereka mampu mengorganisir diri dan menganggap dirinya sebagai entitas sosial dengan batas-batas tertentu(Liinton), maka konsep masyarakat dikombinasikan dengan multikultural dan membutuhkan pemahaman yang sangat luas dan mendalam diperlukan untuk memahami apa yang ada di masyarakat multikultural. Dapat didefinisikan sebagai keberagaman multikultural atau perbedaan budaya dengan budaya lain. Sehingga masyarakat multikultural dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang tinggal dan hidup menetap ditempat yang memiliki karakteristik sendiri dan budaya yang mampu membedakan antara satu komunitas akan menghasilkan budaya masing-masing yang akan khas untuk masyarakat.dalam bukunya yang berjudul “Politik Pengakuan” (Azyumardi Azra, 2007), Mengungkapkan multikulturalisme yang pada dasranya merupakan pandangan dunia yang kemudian diterjemahkan kedalam kebijakan kenyataan kebudayaan menekankan penerimaan keagamaan, pluralitas, dan multikultural yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.

-          Postmodern

Pada tahun 1970-an Jean Francois Lyotard lewat karyanya The Postmodern Condition: A Report and Knowladge menolak ide dasar filsafat modern. Menurut Lyotard, aliran modernism dianggap bergantung dan terpaku pada grand narrative (cerita-cerita besar) dan kemapanan filsafat yang hanya mengandalkan akal.
“The Grand Narrative” yang dianggap sebagai dongeng hayalan hasil karya masa Modernitas. Pada dasarnya, postmodern muncul sebagai reaksi terhadap fakta tidak pernah tercapainya impian yang dicta-citakan dalam era modern.  Era modern yang berkembang antara abad kelima belas sampai dengan delapan belas- dan mencapai puncaknya pada abad Sembilan belas dan dua puluh awal- memiliki cita-cita yang tersimpul dalam lima kata,yaitu: reason, nature, happiness, progress dan liberty. Semangat ini harus diakui telah menghasilkan kemajuan yang pedat dalam berbagai bidang kehidupan dalam waktu yang relative singkat. Nampaknya, mimpi untuk memiliki dunia yang lebih baik dengan modal pengetahuan berhasil terwujud. Namun, tidak lama,sampai kemudian ditemukan juga begitu banyak dampak negative dari ilmu pengetahuan bagi dunia.teknologi mutakhir ternyata sangat membahayakan dalam peperangan dan efek samping kimiawi justru merusak lingkungan hidup. Dengan demikian, mimpi orang-orang modernis ini tidaklah berjalan sesuai harapan. (Surya, http://suyadian.wordpress.com/2010/17/06mengenal-postmodern/).
Rasionalitas modern gagal menjawab kebutuhan manusai secara utuh. Ilmu pengetahuan terukti tidak dapat menyelesaikan semua masalah manusia. Teknologi juga tidak memberikan waktu senggang bagi manusia untuk beristirahat dan menikmati hidup. Saai ini, teknologi telah berhasil menciptakan alat-alat yang memudahkan kerja manusia.Berangkat dari perbedaan mimpi kenyataan modernism inilah postmodern muncul dan berkembang. Akhirnya,pemikiran postmodern ini mulai mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan, dan sosiologi. Postmodern akhirnya menjadi kritik kebudayaan atas modernitas. Apa yang dibanggakan oelh pikiran modern, sekarang dikutuk, dan apa yang dahulu dipandang rendah, sekarang justru dihargai.

Tokoh Postmodernisme dan pemikiran nya
Jean Francois Lyotard (1924-1998)
Meruakan pemikir postmodern yang penting karena ia memberikan pendasaran filsofis pada gerakan postmodern. Penolakannya terhadap konsep Narasi Besar serta pemikirannya yang mengemukakan konsep perbedaan dan language game sebagai alternative terhadap kesatuan (unity).
Jan Mukarovsky
Aliran inilah yang disebut struturalisme dinamik. Sebagai pengikut kelompok formalis, ia memandang bahwa aspek estetis dihasilkan melalui fungsi puitis bahasa, seperti deomatisasi, membuat aneh, penyimpangan, dan pembongkaran norm-norma lainnya. Meskipun demikian, ia melangkah lebih jauh, aspek estetika melalui karya seni sebagai tanda, karya sastra sebagai fakta transindividual. Singkatnya, karya sastra harus dipahami dalam kerangka konteks sosial, aspek estetis terikat dengan entitas sosial tertentu. Peran penting Mukarovsky adalah kemampuannya untuk menunjukkan dinamika antara totalitas karya dengan totalitas pembaca sebagai penanggap. Ia membawa karya sastra sebagai dunia yang otonom tetapi selalu dalam kaitannya dengan tanggapan pembaca yang berubah-ubah. Menurutnya, sebagai struktur dinamik, karya sastra selalu baerada dalam tegangan antara penulis, pembaca, kenyataan, dan karya itu sendiri.
Jacqus Derrida (1930-2004)
Jacques Derrida adalah filsuf dari post modern, dia terkenal sebagai filsuf dekonstruksi yang menyatakan bahwa arti dari suatu bahasa tidak dapat dipastikan secara mutlak hanya dengan mengartikan sistem tanda atau sign yang digunakan, tetapi memerlukan konteks saat tanda-tanda itu digunakan. Derrida merubaha pemikiran zaman dahulu yang ridak sepakat dengan pendewaan rasio. Pemikiran Derrida yang paling berpengaruh adalah tentang dekonstruksi. Pijakan awal pemikiran Derrida adalah tentang strukturalisme bahasa dengan arti sebuah tanda atau sign dan penolakan terhadap logosentrisme. Logosentrisme merupakan suatu rasionalisme yang menjelaskan bahwa sesuatu dapat dihadirkan lewat bahasa atau teks
Roman Osipocich Jakobson
Pusat perhatiannya adalah integrasi bahasa dan sastra sesuai dengan tulisannya yang berjudul “Linguistics and Poetics”. Jakobson melukisakan antar hubungan tersebut dengan mensejajarkan enam faktor bahasa dan enam fungsi bahasa yang disebut poetic function of lenguage.


Peran Postmodernitas dalam berbagai aspek
a.      Postmodern Dalam Bidang Agama
Sumbangsih postmodernisme bagi agama, yakni paradigma berpikir dan cara beragama yang baru, manusia mempunyai hubungan dengan realitas tertinggi yakni Allah. Sebab, modernisme melupakan sisi manusia yang lain yakni kesadaran akan kekuatan yang diluar dirinya.
b.      Postmodern Dalam Bidang Ilmu pengetahuan
Sumbangsih filsafat postmodernisme terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi di jelaskan oleh Toffler yang manggambarkan peradaban pasca-modern itu sebagai  datangnya industri-industri baru yang didasarkan pada komputer, elektronik, informasi, bioteknologi.
c.       Postmodern Dalam Bidang Seni
Sebaliknya seni postmodern berangkat dengan kesadaran adanya hubungan erat antara miliknya dan milik orang lain. Karena itulah, seni postmodern menganut keanekaragaman gaya atau "multivalence". Kalau modern menyukai "murni." maka postmodern menyukai "tidak murni." Pada dasarnya seni postmodern tidak eksklusif dan sempit tetapi berbauran (sintetis). Karya seni tersebut dengan bebas memasukkan berbagai macam kondisi, pengalaman, dan pengetahuan jauh melampaui obyek yang adaBanyak seniman postmodern menggabungkan keanekaragaman dengan teknik pencampuradukan.
d.      Postmodern Dalam Bidang Teater
Teater adalah wujud penolakan postmodern terhadap modern yang paling jelas. Etos postmodern menyukai tragedi, dan tragedi selalu ada dalam setiap karya seni. Kaum postmodern melihat hidup ini seperti sebuah kumpulan cerita sandiwara yang terpotong-potong. Maka teater adalah sarana terbaik untuk menggambarkan tragedi dan pertunjukan.
Teater postmodern menampilkan usulan-usulan para ahli di atas. Mereka membuat berbagai elemen dalam teater, seperti suara, cahaya, musik, bahasa, latar-belakang, dan gerakan saling berbenturan. Dengan demikian, teater postmodern sedang menggunakan teori tertentu yang disebut dengan estetika ketiadaan (berbeda dengan estetika kehadiran).
e.       Postmodern Dalam Bidang Tulisan-Tulisan Fiksi
Tulisan fiksi postmodern menggunakan teknik pencampuradukan. Beberapa penulis mengambil elemen-elemen tradisional dan mencampurkannya secara berantakan untuk menyampaikan suatu ironi mengenai topik-topik yang biasa dibahas. Bahkan beberapa penulis lainnnya mencampurkan kejadian nyata dan khayalan. Beberapa penulis postmodern memusatkan perhatian kepada tokoh-tokoh khayalan dengan segala perilakunya. Beberapa penulis postmodern mencampuradukkan yang nyata dan yang khayal dengan menyisipkan diri mereka ke dalam cerita itu.

f.       Postmodernisme Dalam Bidang Pendidikan
Ruang pendidikan tidak lagi harus berada pada ruang-ruang sempit, yang bernama sekolah, melainkan juga harus dimainkan oleh masyarakat, entah itu melalui pendidikan alternatif maupun melalui pendidikan luar sekolah. Postmodernisme yang mengusung tema pluralitas, heterogenitas serta deferensiasi adalah bukti betapa pendidikan harus disebarkan melalui kerja-kerja yang tidak harus dibebankan pada sekolah.

-          Biografi Jan Mukarovsky
Jan Mukarovsky (1891-1975) adalah seorang ahli estetika terkemuka dalam lingkaran Praha. Ia turut aktif dalam usaha mendewasakan Sekolah Praha. Beberapa karyanya yang ikut memopulerkan ajaran (tenet) Sekolah Praha antara lain “Strukturalisme untuk Siapa Saja” (interview tahun 1942), “Strukturalisme” (kuliah pada Istitut Des Etudes Slaves di Paris tahun 1946), dan “Basis Konseptual Teori Ilmu Czechoslovakia” (esai yang diterbitkan tahun 1947). Selanjutnya artikel berjudul “Estetika Struktural” dan “Studi Sastra Struktural”, merupakan dua bagian artikel yang awalnya muncul secara independen sebagai entri ensiklopedia.
Tema sentral dari artikel-artikel Mukovsky adalah membedakan strukturalisme dari trend-trend intelektual dengan sekolah-sekolah lain. Ia dan anggota lingkaran Praha mendefinisikan identitas kelompok mereka ke dalam dua cara komplementer: secara historis dan secara epistemologis. Historis, mendeskripsikan strukturalisme secara umum; epistemologis mendeskripsikan versi khusus Praha. Dalam pendirian pascapositivis, Sekolah Praha merepresentasikan sebuah posisi epistemologis tertentu—sebuah kerangka konseptual referen yang didasarkan antara a priori pra-anggapan filosofis dan data yang dikaji. Apa yang membuat Sekolah Praha berbeda dari kelompok-kelompok lain yang mengklain label ‘strukturalisme’ adalah sifat sitem konseptualnya, saling pengaruh dugaan-dugaan struktur, tanda, dan fungsi di dalamnya.
Esai ini telah memberi jasa pada strukturalisme. Tulisan lanjutan Mukarovsky yang dimunculkan pada edisi perluasan kedua pada setiap tahun telah memarkai akhir dari strukturalisme di Czechoslovakia. Tahun 1948 komunis mengambil alih dengan mendirikan Marxisme sebagai dogma resmi, dan tahun 1948 menjadi akhir yang sebenarnya bagi strukturalisme Praha. Pada Juli 1949 Roman Jakobson, sebagai wakil pemimpin, menulis: “Teror otoritas Moskow pada ranah linguistik pada saat ini adalah penuh dengan konsekuensi dibanding sebelum perang dengan Marxisme. Selama tahun akademik lalu aktivitas linguistik brilian Czekoslovakia mulai diresimentasi pada model Moskow. Lingkaran Linguisitk Praha harus mengumumkan dan menerbitkan seri tobat dan untuk mengingkari ikatannya dengan kesarjanaan Barat dan dengan masa lalunya sendiri, untuk meninggalkan strukturalisme dan untuk mengumpulkan panji materialisme dialektis dan doktrin Marxis. Reaksi linguis Ceko terbaik untuk batasan ini hanyalah tragis.”
Studi sastra dan estetika bertemu dengan nasib yang sama, dan Mukarovsky, secara teliti peduli pada “petunjuk teori ilmu saat ini”. Ia pun cepat menyesuaikan dengan situasi baru. Dia menolak strukturalisme sebagai produk sebuah kesarjanaan burjois yang menumbangkan kesadaran pekerjaan dengan menstir sebuah ketidakpercayaan kuasa bahasa, menyebarkan individualisme dan subjektivisme, merahasiakan kontradiksi dalam yang tak larut dari pembinasaan kapitalisme.” Marxis menunjukkan bahwa kapitalisme menyediakan lingkungan yang lebih merangsang untuk pikiran sarjananya.
Sejak terjadinya perkenalan tulisan pertama para kritikus berbahasa Inggris dengan tulisan Mukarovsky, citra negaranya telah mengikuti citra dari Sekolah Praha. Selama tahun 50 dan 60-an strukturalisme Praha telah dipahami secara eksklusif sebagai sebuah fokus linguistik. Karya-karya terjemahan Mukarovsky yang merupakan esainya dalam stilistika sebagai buktinya. Tahun 1970 merupakan monograf aksiologi estetis yang diadakan untuk pembaca Inggris. Pandangan Mukarovsky ini terlihat dalam tulisan-tulisan sastra, estetika, dan ilm lain diantaranya: The Word and Verbal Art (1977) dan Structure, Sign, and Function (1978).




-          Implementasi Postmodernisme dalam multikultural

Terdapat banyak contoh kasus dalam sosial budaya Indonesia yang dianggap sebagai suatu sifat atau kegiatan postmodern dalam sudut pandang kaum postmodern itu sendiri. Misalnya dari media elektronik, berupa televisi. Bentuk iklan rokok A mild menggunakan filsafat postmodern yang terlihat dari tema-tema yang sering diajukan terkesan sangat tidak berhubungan dengan produknya, malah lebih sarat dengan tema politik dan sosial yang sedang berkembang. Seperti sebelumnya, tagline ‘talk less do more’ yang menyindir kepada orang – orang yang hanya bisa berbicara tapi tidak ada tindakan , atau tagline ‘tanya kenapa’ juga menyindir pendidikan di Indonesia, begitu juga dengan tagline ‘ wani piro’ yang menyindir para koruptor dan penyuap. Selain itu bentuk dekonstruksi dan hyperealis dapat kita temukan dalam internet dan game online, yang kini sangat digandrungi oleh masyarakat khususnya kaum muda-mudi. Facebook yang merupakan bentuk network engine (sarana mencari teman di dunia maya yang difasilitasi dengan foto diri, testimonial/pendapat dari teman-temannya, buletin board yang berfungsi sebagai papan pengumuman telah menjadi rumah kedua dalam masyarakat untuk bersosialisasi secara maya. Foto yang ditampilkan merupakan aspal (asli tetapi palsu), walau ada sebagaian yang memasang dengan foto yang asli. ,chatting : kenal di dunia maya tetapi belum tentu kenal di dunia nyata. Selain itu bentuk desain poster/pamflet ataupun media promosi lainnya, yang ada kini sering berkesan berantakan, asal , atau mungkin mengambil dari masa lalu






Sumber bacaan
-          Abdullah amin, “ pendidikan multikultural “,pilar media, yogyakarta, 2005.
-          Azra Azyumardi, “politik pengakuan”, 2007.
-          www.gurupendidikan.co.id
-          Www.Intannurlayli.blogspot.com
-          https://bensuseno.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar